Senin, 30 April 2018 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi program pengembangan SDM kepada seluruh kepala BKD/BKPP/BKPSDM se-Kalimantan Tengah tahun 2018 di aula BPSDM.
Kepala Badan BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, S.IP., M.Si, dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan dalam rangka menyusun perencanaan ke depan untuk mewujudkan sistem pembangunan SDM aparatur berbasis sertifikasi. “Kegiatan ini diselenggarakan adalah sebagai tindak lanjut untuk menyampaikan hasil Rapat Koordinasi BPSDM se-Indonesia yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Utara. Selain itu dilaksanakan Rakor ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas koordinasi penyelenggara kediklatan bagi Aparatur Sipil Negara Se Kalimantan Tengah, untuk menyesuaikan persepsi terhadap regulasi terkait dengan penyelenggaraan kediklatan serta untuk mencapai transparansi yang lebih luas. Sedangkan sasaran pelaksanaan kegiatan ini terwu judnya korelasi dalam membangun karakter dan Skill Aparatur Sipil Negara Se Kalimantan Tengah. “Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, peningkatan kualitas SDM aparatur, bisa lebih baik.
Dalam Penyampaian hasil Rakornas di Kendari Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan pada hari kamis 26 April oleh Sekretaris BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Yulindra Dedy, S.STP., M.Si, “BPSDM kunci keberhasilan ASN akan kita tingkatkan terus perannya. Badan ini tempat memperbaiki arah dan kualitas ASN kedepan.
Terkait hal tersebut, reformasi birokrasi sebagai upaya melakukan pembaharuan aspek ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur, menuntut terwujudnya Pemerintahan yang efektif dan efisien. Karenanya sebagai konsekuensi logis, para ASN dituntut memiliki kompetensi teknis, manajerial, sosial kultural, dan Pemerintahan pada bidang dimana Ia bekerja.
“Pengembangan dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, job training, seminar, lokakarya,”
Lewat berbagai upaya tersebut, diharapkan akan hadir ASN yang kapabel yang memiliki Kompetensi managerial seperti pengetahuan ketrampilan, sikap, atau prilaku yang terukur dalam memimpin dan mengelola unit organisasi.
Adapun kompetensi teknikal yakni pengetahuan keterampilan, yang terukur untuk dikembangkan secara spesifik dengan bidang teknis jabatan. Kemudian Kompetensi sosio – kultural yakni keterampilan yang diperlukan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
“Intinya ASN kita harus juga multi- tasking, yang juga merupakan salah satu kunci sentral dalam membentuk dan menghasilkan karakter ASN yang profesional dan berdaya saing,” imbuhnya.***
Hadir dalam acara tersebut para peserta Rakor yang berasal dari Kabupaten Kota se Kalimantan Tengah.