Palangka Raya – “Workshop kehumasan dan keprotokolan ini sangat diperlukan. Kita saat ini dituntut sangat dinamis, harus berkomunikasi yang cepat dan masif. Oleh sebab itulah peran kehumasan sangat diperlukan untuk menjawab tantangan yang ada saat ini”, ungkap Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, S.IP., M.Si dalam acara pembukaan Penyelenggaraan kegiatan ‘Workshop Kehumasan dan Keprotokolan’ Lingkup Pemprov. Kalteng oleh Badan Pengembanga Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah yang diselenggarakan secara virtual menggunakan akun zoom meeting BPSDM Prov. Kalteng, Kamis 16 Desember 2021.

Acara worshop tersebut diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi Aparatur dalam menjalankan peran protokoler dalam rangka peningkatan pelayanan dan mencapai citra nama baik Lembaga, memperluas wawasan, pemahaman dan pengetahuan dibidang kehumasan guna meningkatkan kinerja dan profesionalisme tugas pemerintahan dan menumbuhkan kesepahaman tentang arti penting Keterbukaan Informasi Publik dalam penyelenggaraan pemerintahan.
sasaran yang ingin dicapai dari penyelenggaraan Workshop ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan petugas protokol mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam keprotokolan dan kebiasan-kebiasan yang dapat diterima secara umum dan meningkatnya keterampilan dan kinerja aparatur dalam menjalin hubungan yang baik dengan media dalam rangka membentuk citra yang positif bagi pemerintah;
Workshop Kehumasan dan Keprotokolan menghadirkan narasumber Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) Agus Siswadi. Beliau menyampaikan materi tentang Aspek Keprotokolan bagi Pembawa Acara di Institusi Pemerintah, Beliau menyampaikan bahwa Seorang MC (Master of Ceremony) harus memenuhi kualifikasi atau syarat tertentu yakni harus menguasai ilmu PEWARA.

P yakni public speaking; komunikasi adalah sesuatu yg menghubungkan pengertian sehingga dapat saling memberi pengaruh.
E yakni educated/ terpelajar; harus memahami regulasi keprotokolan, language (tata bahasa yang baik dan benar), pengetahun umum yang memadai, intelegency (cerdas/pandai dlm menganalisa).
W yakni wonderful/ harus memberikan yang bagus; (good appearance/smart dan brilliant), generalist (serba tahu/bisa), genial (peramah/periang).
A yakni adaptable/menyesuaikan diri (kenali diri kita lebih ke tupoksi, kenali khalayak/audience, kenali situasi dan kondisi).
R yakni ready/ dalam keadaan siap (siap mental/emotional matyurity, siap phisik/sehat jasmani, siap berlaga di medan publik menumbuhkan self confidence “PD”).
A yakni acceptable /pantas dan cocok (face, phostur tubuh ideal, microphone voice).
Sementara itu narasumber ke dua Pranata Humas Muda Diskominfosantik Prov. Kalteng Ferawati, S.Sos., M.Med.Kom menyampaikan materi tentang Peran Humas Sebagai Ujung Tombak Diseminasi Informasi. “humas Pemerintah harus memiliki paradigma baru diantaranya transparan, responsif, rajin mencari dan berbagi informasi dengan publik dan pers, menyediakan informasi dengan cepat dan akurat (meminimalkan jarak dengan nara sumber utama), siap bekerja dengan waktu yang fleksibel (meladeni pers di luar jam kerja) serta hadir setiap saat, terutama ketika terjadi krisis atau bila terjadi peristiwa penting.

Untuk narasumber yang terakhir yaitu dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Kalteng Erwindy, S.STP., M.Si dengan topik Paradigma Keprotokolan di Indonesia.

Leave a Reply
Your email is safe with us.